Clock
- Back to Home »
- ISLAMI »
- Tata Cara Mandi Wajib
Posted by : Unknown
Selasa, 18 Februari 2014
MANDI WAJIB
Yang
dimaksud dengan al ghuslu secara bahasa adalah
mengalirkan air pada sesuatu. Sedangkan yang dimaksud dengan al ghuslu secara syari’at adalah menuangkan air ke
seluruh badan dengan tata cara yang khusus.
BEBERAPA HAL
YANG MEWAJIBKAN UNTUK MANDI (AL GHUSLU):
1. Keluarnya mani dengan
syahwat (dan mimpi basah)
2. Bertemunya dua kemaluan
walaupun tidak keluar mani.
3. Ketika berhentinya darah
haidh dan nifas.
4. Ketika orang kafir masuk
Islam.
5. Karena kematian.(maksudnya orang yang hidup wajib memandikan orang yang mati)
6. Akan Menghadiri Shalat Jum’at.
TATA CARA MANDI YANG SEMPURNA
Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ
عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله
عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ،
ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ
فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ
ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
“Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi
junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian
beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan
jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya
sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله
عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا
مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى
شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ
مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ
ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ
فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
“Dari
Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan,
“Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan
mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya
beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci
kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian
beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh
muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan
mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu
mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari dua hadits di atas, dapat dituliskan tata cara mandi sebagai
berikut:
Pertama : Niat dalam hati, kemudian
mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali.
Kedua : Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada (caranya adalah
menuangkan air dengan tangan kanan dan membersihkannya dengan tangan kiri).
Ketiga : Mencuci tangan setelah
membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan
sabun.
Keempat : Berwudhu seperti ketika
hendak shalat.
Kelima : Mengambil air dan
memasukkan jari-jarinya pada pangkal rambut disertai wangi-wangian hingga
merata (bagi perempuan, hal itu dikerjakan setelah rambut dalam keadaan
terlepas).
Keenam : Menyiram kepala sebanyak
tiga kali, dimulai dari sebelah kanan. Setelah itu mengguyur air pada seluruh
badan dengan menggosok-gosok hingga rata.
Ketujuh : Membasuh kedua kaki tiga
kali dengan mendahulukan kaki kanan.
PERLUKAH BERWUDHU SEUSAI MANDI?
Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ
-صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ
Dari
‘Aisyah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
berwudhu setelah selesai mandi.” (HR. Tirmidzi no. 107, An Nasai no.
252, Ibnu Majah no. 579, Ahmad 6/68. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih)
Hadits di atas adalah sebagai alasan
yang kuat bahwa jika seseorang sudah berniat untuk mandi wajib, lalu ia
mengguyur seluruh badannya dengan air, maka setelah mandi ia tidak perlu
berwudhu lagi, apalagi jika sebelum mandi ia sudah berwudhu.
Sumber :
1. Himpunan Putusan Majelis Tarjih PP. Muhammadiyah
2. Asep Shalahudin, Tuntunan Ibadah Praktis, Yogyakarta :
Suara Muhammadiyah, 2012.
3. Video Tata Cara Tayamum, Universitas Muhammadiyah Purworejo dan
Majelis Tarjih dan Tajdid PP. Muhammadiyah.
4. Muhammad Abduh Tuasikal, “Tata Cara Mandi Wajib” dalam www.muslim.or.id
mandi wajib itu apakah harus telanjang atau berpakayan mohon pencerahanya ,,
BalasHapusmerit casino review 2020| - Xn Gaming
BalasHapus› › Online Casino 샌즈카지노 › › Online Casino Experience 메리트카지노 online casino at the end of October. The bonuses on the free spins are a no deposit bonus for new players as long หาเงินออนไลน์ as they are